Andai Papa Setnov Dukung Anies-Sandi, TIVI TIPU Bakal Goreng 7 Hari 7 Malam Sampai Gosong
www.posliputan.com - Melalui sebuah konferensi pers pada hari Senin, 17 Juli 2017, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan Ketua DPR Setya Novanto menjadi tersangka baru dalam kasus mega skandal korupsi e-KTP yang diduga akan turut menyeret nama-nama besar kader PDI Perjuangan.
Mungkin sudah banyak yang lupa sepak terjang Setya Novanto (SN) dalam Pilkada Jakarta yang akhirnya menghadirkan pasangan Anies-Sandi sebagai pemenang.
Komitmen SN mendukung penuh Ahok, kini menjadi sebuah kelegaan tersendiri bagi pendukung Anies Sandi.
Sungguh tak terbayangkan, jika dulu SN dukung Anies-Sandi, apa yang akan terjadi pada media-media mainstream pendukung Ahok.
Mari kita telusuri judul-judul berita di bawah ini. Apa yang akan terjadi bila kata "Ahok" diganti dengan kata "Anies", dan kata "Djarot" diganti dengan kata "Sandi"?
Setya Novanto Kerahkan Massa Akar Rumput Golkar Dukung Ahok-Djarot
Setya Novanto: Golkar Tegaskan Tetap Dukung Ahok-Djarot
Tolak Dukung Ahok, 9 Kader Terbaik Golkar Dipecat Setya Novanto
Setya Novanto Sumbang Rp 100 Juta untuk Tim Pemenangan Ahok, jika Kurang Minta Lagi
Jika saja saat Pilkada DKI lalu SN dukung Anies-Sandi, maka bisa dipastikan, media mainstream milik lawan politik akan menghabisi Anies-Sandi dan menggoreng isu tersebut 7 hari 7 malam sampai gosong.
Belum lagi jika diandaikan SN bukanlah seorang Ketum Golkar melainkan Ketum Partai Islam. Bisa tamat nasib SN, Anies dan Sandi.
Kan bukan dari Parpol Islam. Kalau yg dari Parpol Islam, pasti dikupas habis soal perempuan2 dan aib anak cucunya. Sampai tidak ada celah.� MUSTOFA NAHRAWARDAYA (@NetizenTofa) 18 Juli 2017
Semua gosip akan menghiasi halaman muka dan liputan khusus terkait penetapan tersangka akan berlangsung 7x24 jam.
Akan tetapi, karena SN bukan pendukung Anies-Sandi dan bukan ketum Partai Islam, maka Tivi TIPU dan media mainstream nampak loyo, kurang darah dan kurang minat menggoreng kasus ini.
Kini, media mainstream bahkan cenderung adem ayem, tak berani lantang menyuarakan anomali terkait status tersangka yang tak diikuti penahanan yang dramatis.
[...]Setalah membaca, bantu kami menyukai FP Pos Liputan :)
Post a Comment