Header Ads

Dengan Bagi Sembako Timses Ahok Lakukan Politik Uang Dimasa Tenang

[...]
www.posliputan.com - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jakarta Selatan pada Minggu pagi tadi membubarkan aksi pembagian sembako oleh sekelompok orang yang mengenakan kemeja kotak-kotak. Ketua Panwaslu Jaksel Ahmad Ari Masyhuri mengatakan peristiwa pembagian sembako itu terjadi di salah satu blok di Kalibata City sekitar pukul 08.30 WIB.


“Tadi kejadiannya setengah sembilan (08.30 WIB) di Kalibata City Blok Borneo (Blok B). Ada sekelompok orang berbaju kotak-kotak terus dia bawa sembako karung. Kemudian bilangnya dijual, terus banyak orang berdatangan di luar penghuni Kalibata City. Kemudian kami bubarkan,” kata Ari kepada wartawan Minggu (16/4/2017).

Menurut Ari, sekitar pukul 10.20 WIB sekelompok orang yang diduga membagi-bagikan sembako tersebut membubarkan diri. Panwaslu, kata dia, sudah mengambil sejumlah sembako sebagai barang bukti.

“Beras, minyak goreng, gula, kayak gitu,” ujar Ari.

Informasi adanya pembagian sembako tersebut didapatkan Panwaslu Jaksel dari Panwas TPS di Kalibata City. Dalam laporan tersebut, dikatakan bahwa ada delapan orang berbaju kotak-kotak tengah membagikan sembako.

“Pengawas TPS di Kalibata City mengetahui kejadian itu kemudian menginformasikan kepada kami. Panwas langsung turun ke lapangan, kemudian membubarkan itu karena pertama memang tidak ada pemberitahuan, kemudian yang kedua juga ini sudah memasuki masa tenang, dan yang ketiga juga ini orang-orangnya juga tidak ada informasi sama sekali,” pungkas Ari.

Meskipun Tim Sukses Ahok membantah itu kegiatan mereka namun oleh para relawan, dari bukti bukti di lapangan dapat disimpulkan itu bagian dari strategi pemenangan kubu Ahok yang sayangnya dilakukan di masa tenang dan terindikasi menyalahi aturan karena termasuk kategori politik uang dengan mempengaruhi pemilih.Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jakarta Selatan pada Minggu pagi tadi membubarkan aksi pembagian sembako oleh sekelompok orang yang mengenakan kemeja kotak-kotak. Ketua Panwaslu Jaksel Ahmad Ari Masyhuri mengatakan peristiwa pembagian sembako itu terjadi di salah satu blok di Kalibata City sekitar pukul 08.30 WIB.

“Tadi kejadiannya setengah sembilan (08.30 WIB) di Kalibata City Blok Borneo (Blok B). Ada sekelompok orang berbaju kotak-kotak terus dia bawa sembako karung. Kemudian bilangnya dijual, terus banyak orang berdatangan di luar penghuni Kalibata City. Kemudian kami bubarkan,” kata Ari kepada wartawan Minggu (16/4/2017).

Menurut Ari, sekitar pukul 10.20 WIB sekelompok orang yang diduga membagi-bagikan sembako tersebut membubarkan diri. Panwaslu, kata dia, sudah mengambil sejumlah sembako sebagai barang bukti.

“Beras, minyak goreng, gula, kayak gitu,” ujar Ari.

Informasi adanya pembagian sembako tersebut didapatkan Panwaslu Jaksel dari Panwas TPS di Kalibata City. Dalam laporan tersebut, dikatakan bahwa ada delapan orang berbaju kotak-kotak tengah membagikan sembako.

“Pengawas TPS di Kalibata City mengetahui kejadian itu kemudian menginformasikan kepada kami. Panwas langsung turun ke lapangan, kemudian membubarkan itu karena pertama memang tidak ada pemberitahuan, kemudian yang kedua juga ini sudah memasuki masa tenang, dan yang ketiga juga ini orang-orangnya juga tidak ada informasi sama sekali,” pungkas Ari.

Meskipun Tim Sukses Ahok membantah itu kegiatan mereka namun oleh para relawan, dari bukti bukti di lapangan dapat disimpulkan itu bagian dari strategi pemenangan kubu Ahok yang sayangnya dilakukan di masa tenang dan terindikasi menyalahi aturan karena termasuk kategori politik uang dengan mempengaruhi pemilih.Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jakarta Selatan pada Minggu pagi tadi membubarkan aksi pembagian sembako oleh sekelompok orang yang mengenakan kemeja kotak-kotak. Ketua Panwaslu Jaksel Ahmad Ari Masyhuri mengatakan peristiwa pembagian sembako itu terjadi di salah satu blok di Kalibata City sekitar pukul 08.30 WIB.

“Tadi kejadiannya setengah sembilan (08.30 WIB) di Kalibata City Blok Borneo (Blok B). Ada sekelompok orang berbaju kotak-kotak terus dia bawa sembako karung. Kemudian bilangnya dijual, terus banyak orang berdatangan di luar penghuni Kalibata City. Kemudian kami bubarkan,” kata Ari kepada wartawan Minggu (16/4/2017).

Menurut Ari, sekitar pukul 10.20 WIB sekelompok orang yang diduga membagi-bagikan sembako tersebut membubarkan diri. Panwaslu, kata dia, sudah mengambil sejumlah sembako sebagai barang bukti.

“Beras, minyak goreng, gula, kayak gitu,” ujar Ari.

Informasi adanya pembagian sembako tersebut didapatkan Panwaslu Jaksel dari Panwas TPS di Kalibata City. Dalam laporan tersebut, dikatakan bahwa ada delapan orang berbaju kotak-kotak tengah membagikan sembako.

“Pengawas TPS di Kalibata City mengetahui kejadian itu kemudian menginformasikan kepada kami. Panwas langsung turun ke lapangan, kemudian membubarkan itu karena pertama memang tidak ada pemberitahuan, kemudian yang kedua juga ini sudah memasuki masa tenang, dan yang ketiga juga ini orang-orangnya juga tidak ada informasi sama sekali,” pungkas Ari.

Meskipun Tim Sukses Ahok membantah itu kegiatan mereka namun oleh para relawan, dari bukti bukti di lapangan dapat disimpulkan itu bagian dari strategi pemenangan kubu Ahok yang sayangnya dilakukan di masa tenang dan terindikasi menyalahi aturan karena termasuk kategori politik uang dengan mempengaruhi pemilih. [sph]
[...]Setalah membaca, bantu kami menyukai FP Pos Liputan :)
Powered by Blogger.