Negara Sudah Genting! 4 Poin Penting Hasil Pertemuan Prabowo Subianto, Amien Rais, GNPF MUI, FPI dan Ketua MPR
Negara Sudah Genting! 4 Poin Penting Hasil Pertemuan Prabowo Subianto, Amien Rais, GNPF MUI, FPI dan Ketua MPR
www.posliputan.com - Pengesahan Perppu Ormas yang diikuti dengan Pembubaran Ormas Islam Hizbut Tahrir Indonesia secara sepihak oleh pemerintah, ternyata tidak menyurutkan semangat para alumni 212 untuk mengikuti acara halal bi halal yang diselenggarakan GNPF MUI dan GUIB Jatim.
Pondok Pesantren Al-Islah Bondowoso ditunjuk menjadi Tuan rumah dari acara Halal- Bi halal dan Silahturahmi Nasional yang diselenggarakan Ahad, 23 Juli 2017.
Acara tersebut dihadiri umat Islam dari beberapa kota di Jawa Timur antara lain Surabaya, Lamongan, Madiun, Lombok, Malang dan kota-kota lainnya.
Acara yang bertemakan �Merajut Ukhuwah Merekatkan Bangsa Menegakkan Kedaulatan Pancasila� ini dihadiri beberapa tokoh Nasional dan Ulama seperti KH Bachtiar Nasir selaku Ketua GNPF MUI, Letjen Prabowo Subianto selaku Ketua Umum DPP Gerindra, Dr. Ahmad Busyairi selaku perwakilan PKS, Dr. Amien Rais selaku penasehat Presidium 212 Pusat, KH. M. Choirudin Perwakilan FPI Jawa Timur, KH. Misbahul Anam selaku Majelis Syuro FPI Pusat dan juga Dr. Zulkifli Hasan selaku Ketua MPR RI.
Dalam pertemuan tersebut dihasilkan empat poin penting terkait tema acara.
Pertama, mengajak kepada seluruh ummat Islam pada khususnya dan seluruh elemen Bangsa pada umumnya untuk menyegarkan kembali wacana pentingnya mempererat silahturahim dan tali persaudaraan dalam wujud Ishlah Nasional, baik antar ummat Islam sendiri maupun persaudaraan kebangsaan untuk menjawab berbagai persoalan Bangsa khususnya dalam hal menegakkan Kedaulatan Pancasila.
Kedua, menghimbau kepada pemerintah untuk memposisikan kembali ummat Islam, khususnya para ulama sebagai bagian dari elemen yang memperjuangkan Kedaulatan Indonesia dan tidak menciptakan wacana-wacana demarkasi antara Islam dan Pancasila.
Ketiga, mendorong pihak keamanan Negara khususnya Kepolisian Republik Indonesia untuk menegakkan hukum yang memenuhi asas-asas keadilan dan tidak terseret masuk dalam arus politik yang sedang bergejolak.
Keempat, menghimbau kepada seluruh pihak agar tidak memproduksi wacana-wacana provokatif yang dapat mengadu domba antar ummat Islam maupun membenturkan ummat Islam dengan ummat beragama lainnya.
Sebelum orasi dari para ulama dan tokoh nasional, acara dimulai tepat pada pukul 07.00 dengan penampilan nasyid a capella (DNA), Istighosah dan Tilawah yang dibacakan oleh Ust. M. Toha Azhar, dilanjut dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia yang dibawakan oleh Santri Ponpes Al-Ishlah Bondowoso dan tak lupa juga mars Aksi Bela Islam. [beritaislam24h / pi]
[...]Setalah membaca, bantu kami menyukai FP Pos Liputan :)
Post a Comment