Header Ads

Kelangkaan Garam, Apa Laut Sudah tak Asin Lagi?

[...]

Kelangkaan Garam, Apa Laut Sudah tak Asin Lagi?

www.posliputan.com - Kelangkaan garam ternyata sudah merambah ibu kota. Pemilik rumah makan hingga rumah tangga kesulitan mendapatkan garam untuk keperluan masak.

Bang Udin, pemilik warung makan di kawasan Pasar Cipete, Jakarta Selatan, mengaku kesulitan mendapatkan garam. "Di Pasar Cipete habis. Saya terpaksa lari hingga ke Blok M. Dapetnya harga naik 100 persen. Dari biasanya Rp 30 ribu naik menjadi Rp 60 ribu per 10 bungkus," papar Bang Udin kepada INILAHCOM, Jakarta, Senin (24/7/2017).

Meski harga garam naik tinggi, pria kelahiran Kuningan, Cirebon, Jawa Barat ini, terpaksa membelinya. "Ada ibu-ibu pedagang bumbu, saat saya tanya garam. Malah bilang enggak ada karena laut sudah enggak asin lagi," paparnya sambil senyam-senyum.

Kalau menilik kebutuhan garam di dalam negeri, memang cukup besar. Totalnya mencapai 4,2 juta ton per tahun. Di mana, sebanyak 1,7 juta ton untuk kebutuhan konsumsi dan 2,5 juta ton untuk kebutuhan industri.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP, Brahmantya Satyamurti bilang, kelangkaan garam terjadi karena petambak garam di beberapa daerah penghasil garam, belum mulai panen. "Karena adanya anomali iklim, maka petambak garam belum mulai panen sehingga terjadi kekurangan stok garam nasional," ujar Brahmantya.

Guna menanggulangi masalah yang terjadi, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, termasuk verifikasi lapangan. "KKP telah membentuk tim verifikasi yang terdiri dari kementerian dan lembaga terkait, dan tim saat ini sedang berada di lapangan untuk melakukan review terhadap kebutuhan bahan baku garam konsumsi," lanjut Brahmantya.

Tim verifikasi ini terdiri dari Kemenkomar, KKP, Kemendag, Kemenperin, Bareskrim Polri, dan Badan Pusat Statistik (BPS). Hasil verifikasi ini akan ditelaah dan menjadi dasar penerbitan rekomendasi impor bahan baku garam konsumsi untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku garam konsumsi pada tahun 2017.

Ya, pejebat di negeri ini, boleh saja mengungkapkan beribu alasan. Yang jelas, kelangkaan garam sudah terjadi di mana-mana. Lagi, rakyat kecil yang sangat terganggu. termasuk nelayan yang menggantungkan hidupnya dari produksi ikan asin.

Jujur saja, kejadian ini sangatlah unik dan sulit diterima nalar. Indonesia memiliki lautan yang maha luas, garis pantai yang cukup panjang. Bagaimana mungkin bisa terjadi kelangkaan garam?

Bisa jadi, di balik kejadian ini, ada permainan dari pemain besar garam. Atau laut kita memang sudah tidak asin lagi? [/ jnc]
[...]Setalah membaca, bantu kami menyukai FP Pos Liputan :)

No comments

Powered by Blogger.