Waspada Terkena Debu Riba
www.posliputan.com - “Sungguh akan datang pada manusia suatu masa (ketika) tiada seorang pun di antara mereka yang tidak akan memakan (harta) riba. Siapa saja yang (berusaha) tidak memakannya, maka ia tetap akan terkena debu (riba)nya.”
(HR Ibnu Majah, HR Sunan Abu Dawud, HR Al-Nasa’i dari Abu Hurairah)
Sebab ia hampir tak terasa keberadaannya, padahal ia telah mengotori setiap sisi fiansial kita; saat menggunakan kartu kredit untuk membeli barang elektronik idaman, saat menggunakan fasilitas KPR (kredit kepemilikan rumah) dari bank konvensional, saat mendaftar asuransi kesehatan, bahkan saat menabung di bank.
Balasan di Dunia dan Akhirat
Kita tentu sudah tak asing dengan istilah riba. Riba sering dikaitkan dengan bunga yang diberikan dalam kegiatan peminjaman uang pada bank konvensional. Menurut bahasa, riba berarti ziyadah (tambahan). Secara definisi, riba adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi maupun pinjam-meminjam.
Dalam Islam, hukum riba jelas haram, seperti termaktub dalam surat Al-Baqarah: 178, Ali Imran: 130, dan An-Nisa: 161. Maka bagi yang terlibat di dalamnya, berarti sudah melakukan dosa besar. “Kalau sudah bicara dosa besar, implikasinya juga sangat besar sekali, baik dari sisi nilai maupun dari sisi bahaya materialnya,”
Selain dampak secara material, yang tak kalah dahsyat adalah dampaknya di kehidupan akhirat kita. Berikut ini adalah bahaya jika seseorang berinteraksi dengan riba seperti dikutip dari Majalah Ummi Online
1. Pelaku riba diancam siksa neraka.
Diriwayatkan dari Samurah bin Jundub ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda menceritakan tentang siksaan Allah kepada para pemakan riba, bahwa, “Ia akan berenang di sungai darah, sedangkan di tepi sungai ada seseorang (malaikat) yang di hadapannya terdapat bebatuan, setiap kali orang yang berenang dalam sungai darah hendak keluar darinya, lelaki yang berada di pinggir sungai tersebut segera melemparkan bebatuan ke dalam mulut orang tersebut, sehingga ia terdorong kembali ke tengah sungai, dan demikian itu seterusnya,” (HR Bukhari).
2. Dibangkitkan di hari kiamat seperti orang gila.
“Orang-orang yang memakan riba, tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli itu sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba,” (QS Al-Baqarah: 275).
3. Hilangnya keberkahan harta serta tidak diterimanya sedekah, infak, dan zakat.
“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah,” (QS Al-Baqarah: 276).
“Sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia bertambah, maka tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridhaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya),” (QS Ar-Rum: 39).
4. Doa pemakan riba tidak akan didengarkan dan dikabulkan oleh Allah.
“Ada seseorang yang melakukan safar (bepergian jauh), kemudian menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa, ‘Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku!’ Akan tetapi makanan dan minumannya berasal dari yang haram, pakaiannya haram, dan dikenyangkan oleh barang yang haram. Maka bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan (oleh Allah)?” (HR Muslim).
5. Memakan riba lebih buruk dosanya daripada perbuatan zina.
“Satu dirham yang dimakan oleh seseorang dari transaksi riba sedangkan dia mengetahui bahwa yang di dalamnya adalah hasil riba, dosanya itu lebih besar daripada melakukan perbuatan zina sebanyak 36 kali,” (HR Ahmad dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashabih mengatakan bahwa hadits ini shahih)
6. Orang yang berinteraksi dengan riba dilaknat oleh Allah dan Rasul-Nya.
“Dari Jabir ra, ia berkata: ‘Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melaknat pemakan riba, pemberi makan riba, dua saksinya, dan penulisnya.’ Dan beliau bersabda, ‘Mereka semua sama (kedudukannya dalam hal dosa).’” (HR Muslim).
Mudah-mudahan Para pembaca Islampos yang di rahmati oleh Allah terhindar dari Debu Riba yang Azab dan Bahayanya sungguh sangat Luar biasa pedih. sehingga Bisa dipertemukan di Jannah (Surga) nya Allah Swt Aamiin Allahumma Aamiin.[isp]
[...]Setalah membaca, bantu kami menyukai FP Pos Liputan :)
Post a Comment