Kematian Yana Zein, Tamparan Keras untuk Afi Atas Tulisan "Agama Warisan"
www.posliputan.com - Begitu cepat Allah swt memberikan bantahan terhadap tulisan Asa Firda Inayah alias Afi tentang "Agama Warisan". Melalui kisah tragis kematian artis Yana Zein, artikel tersebut menjadi kehilangan makna dan hanya pepesan kosong.
Afi menulis begini:
''Saya tidak bisa memilih dari mana saya akan lahir dan di mana saya akan tinggal setelah dilahirkan. Kewarganegaraan saya warisan, nama saya warisan, dan agama saya juga warisan."
Tulisan ini tiba-tiba viral atau sengaja diviralkan. Afi sontak menjadi terkenal, diundang media arus utama yang selama ini menjadi pendukung Ahok. Presiden Jokowi lalu mengundangnya ke Istana Negara tepat di Hari Kelahiran Pancasila. Bahkan Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin pun rela berfoto bersama Afi sambil tersenyum untuk memberikan dukungan terhadap tulisan tersebut.
Artikel yang kemudian diketahui plagiat itu dikampanyekan sebagai buah pikir yang tepat untuk mendukung kebhinekaan dan NKRI. Dua tema yang mendadak ramai sejak Ahok menista agama dan kemudian dipenjara. Tujuannya jelas: menohok umat Islam dan para ulama yang selama ini terus berjuang menuntut keadilan terhadap Ahok.
Di saat bersamaan seorang artis senior wafat. Namanya Yana Zein. Bukan kematian biasa karena saat akan dimakamkan, terjadi peristiwa menyedihkan karena antara ayah dan ibu almarhum bersitegang soal agama anaknya.
Swetlana, ibu Yana Zein, mengaku memiliki bukti bahwa putri tersayangnya tersebut telah menganut agama Kristen.
"Saya ibunya, saya punya bukti kalau KTP dia Kristen. Waktu sakit keras, Yana bilang 'tolong kalau ada apa-apa, saya mau dikuburkan secara Kristen'. Agama semua sama, saya kira Yana berhak memilih. Yana juga ada tanda tangan sendiri kalau dia jadi Kristen," ujarnya.
Sang ayah, Nurzaman Zein, tak kalah argumen. Dia meminta Yana harus dikuburkan secara Islam.
"Namanya Suryana Nurzaman Zein. Dia meninggal di bulan Ramadhan. Dia meninggal dengan khusnul khotimah," kata Nurzaman.
Rumah duka akhirnya gaduh. Sang ibu menjerit histeris saat ayah Yana melantunkan ayat suci Al-Quran di sebelah peti jenazah.
Kisah pilu ini membuktikan bahwa agama bukanlah warisan. Keimanan seorang manusia tidak diturunkan otomatis dari ayah dan ibunya. Jika memang warisan, Yana Zein pasti beragama Islam dan tak perlu ada kericuhan saat akan dimakamkan.
Bagi orang beriman, tulisan Afi dan kematian Yana Zein yang terjadi saat bersamaan harus dilihat dalam kacamata keimanan. Bahwa inilah campur tangan Allah swt untuk memberi bukti tidak ada "agama warisan". Dan jika masih ada di antara kita yang membenarkan tulisan Afi meski Allah swt sudah "membantahnya" melalui kematian Yana Zein, saya tak tahu dengan cara apalagi Dia harus memberi petunjukNya.
Wallahua'lam bishshowab [wn]
Afi menulis begini:
''Saya tidak bisa memilih dari mana saya akan lahir dan di mana saya akan tinggal setelah dilahirkan. Kewarganegaraan saya warisan, nama saya warisan, dan agama saya juga warisan."
Tulisan ini tiba-tiba viral atau sengaja diviralkan. Afi sontak menjadi terkenal, diundang media arus utama yang selama ini menjadi pendukung Ahok. Presiden Jokowi lalu mengundangnya ke Istana Negara tepat di Hari Kelahiran Pancasila. Bahkan Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin pun rela berfoto bersama Afi sambil tersenyum untuk memberikan dukungan terhadap tulisan tersebut.
Artikel yang kemudian diketahui plagiat itu dikampanyekan sebagai buah pikir yang tepat untuk mendukung kebhinekaan dan NKRI. Dua tema yang mendadak ramai sejak Ahok menista agama dan kemudian dipenjara. Tujuannya jelas: menohok umat Islam dan para ulama yang selama ini terus berjuang menuntut keadilan terhadap Ahok.
Di saat bersamaan seorang artis senior wafat. Namanya Yana Zein. Bukan kematian biasa karena saat akan dimakamkan, terjadi peristiwa menyedihkan karena antara ayah dan ibu almarhum bersitegang soal agama anaknya.
Swetlana, ibu Yana Zein, mengaku memiliki bukti bahwa putri tersayangnya tersebut telah menganut agama Kristen.
"Saya ibunya, saya punya bukti kalau KTP dia Kristen. Waktu sakit keras, Yana bilang 'tolong kalau ada apa-apa, saya mau dikuburkan secara Kristen'. Agama semua sama, saya kira Yana berhak memilih. Yana juga ada tanda tangan sendiri kalau dia jadi Kristen," ujarnya.
Sang ayah, Nurzaman Zein, tak kalah argumen. Dia meminta Yana harus dikuburkan secara Islam.
"Namanya Suryana Nurzaman Zein. Dia meninggal di bulan Ramadhan. Dia meninggal dengan khusnul khotimah," kata Nurzaman.
Rumah duka akhirnya gaduh. Sang ibu menjerit histeris saat ayah Yana melantunkan ayat suci Al-Quran di sebelah peti jenazah.
Kisah pilu ini membuktikan bahwa agama bukanlah warisan. Keimanan seorang manusia tidak diturunkan otomatis dari ayah dan ibunya. Jika memang warisan, Yana Zein pasti beragama Islam dan tak perlu ada kericuhan saat akan dimakamkan.
Bagi orang beriman, tulisan Afi dan kematian Yana Zein yang terjadi saat bersamaan harus dilihat dalam kacamata keimanan. Bahwa inilah campur tangan Allah swt untuk memberi bukti tidak ada "agama warisan". Dan jika masih ada di antara kita yang membenarkan tulisan Afi meski Allah swt sudah "membantahnya" melalui kematian Yana Zein, saya tak tahu dengan cara apalagi Dia harus memberi petunjukNya.
Wallahua'lam bishshowab [wn]
[...]Setalah membaca, bantu kami menyukai FP Pos Liputan :)
Post a Comment