Header Ads

Heboh PERSEKUSI, Masih Ingat Jokowi Nyatakan Jangan Salahkan Simpatisan Kepung TVone "Salah Sendiri Manas-manasin"

[...]

www.posliputan.com - Tiba-tiba publik diramaikan dengan istilah 'Persekusi' (intimidasi dan diburu oleh sekelompok orang). Hal ini setelah ada remaja etnis China (15 tahun) yang menghina Habib Rizieq dengan sebutan 'bajingan' di medsos, diminta hapus postingan, tidak mau malah nantang, lalu didatangi rumahnya. Ujungnya dua orang ditahan (satu dari FPI) dengan pasal 'Persekusi'.

"Itu anak menghina ulama terutama Habib Rizieq lewat postingan dan menantang umat Islam, masyarakat tidak terima cari tuh anak untuk dinasihati dan janji untuk tidak mengulangi, anak FPI hadir untuk memastikan tidak ada main hakim sendiri," kata Jubir FPI Slamet Maarif, seperti dikutip detikcom.

Dalam kasus 'Persekusi' lain, pihak yang memicu terjadinya persekusi yang dijadikan pihak yang salah.

Masih ingat dulu waktu Pilpres, massa PDIP geruduk dan kepung kantor TVone? Capres
Jokowi saat itu menyatakan Jangan salahkan simpatisan geruduk dan kepung TVone, "salah sendiri manas-manasin" kata Jokowi.

Jokowi nyatakan jangan salahkan simpatisan kepung TVone
Kamis, 3 Juli 2014 11:47 WIB

Kandidat presiden nomor urut dua Joko Widodo (Jokowi) meminta media massa tidak ikut memanas-manasi suasana kampanye pemilihan presiden (pilpres).

"Tapi kan medianya ikut bantu manas-manasin. Salah sendiri manas-manasin. Makanya jangan ikut manas-manasin. Jangan sekali-kali salahkan relawan," kata Jokowi saat konferensi pers di Bandung, Kamis.

Jokowi merespons soal itu terkait adanya pengepungan salah satu stasiun televisi swasta di Jakarta dan Yogyakarta oleh simpatisan Partai Demokrasi Perjuangan (PDI-P) karena pemberitaan stasiun televisi tersebut yang dianggap menyudutkan Jokowi atas isu keterkaitannya dengan PKI.

Link: http://www.antaranews.com/berita/442275/jokowi-nyatakan-jangan-salahkan-simpatisan-kepung-tvone

KENAPA, sekarang yang disalahkan Umat Islam dengan tuduhan persekusi? Kok yang "manas-manasin" dengan lakukan penghinaan terhadap ulama tidak ditindak? Malah dilindungi dengan dalih "Kebebasan berpendapat".

Kapolri: Persekusi Kasus Serius, Ancam Kebebasan Berpendapat
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/921531-kapolri-persekusi-kasus-serius-ancam-kebebasan-berpendapat

[pii]
[...]Setalah membaca, bantu kami menyukai FP Pos Liputan :)

No comments

Powered by Blogger.