Viral, Video Said Aqil Sebut Anjing Lebih Arif dari Kyai
www.posliputan.com - Dalam ceramahnya Said Aqil menyampaikan "dongeng" kisah Anjing yang lebih arif dari kyai bersorban bergamis putih berjenggot.
Video:
Tentu saja fenomena diatas teramat menyedihkan tatkala kita melihat seorang yang telah ditokohkan menyandang gelar ketua Umum PBNU lebih mengedepankan dongeng-dongeng yang validitasnya patut dipertanyakan sebagai bahan dakwah ke masyarakat.
Menyimak dan memperhatikan dongeng-dongeng yang disampaikan oleh Said Aqil Siraj sebagaimana dalam cuplikan video itu, membuat terkesima dan membuai masyarakat awam, Namun juga membuat muak bagi orang yang akal sehatnya berisi Ilmu pengetahuan.
Dongeng-dongen menjadi populer saat Fitnah tersulut, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Ibnu Abi Syaibah Rahimahullah.
"Dongeng tidak pernah disampaikan di zaman Abu Bakar, tidakpula di zaman Umar dan Utsman. Dongeng hanya disampaikan ketika fitnah tersulut."
Klop dan sesuai, saat ini kita memang hidup di zaman Fitnah, dimana Para pendakwahnya ingin tenar dan menarik perhatian manusia, hingga merekasa dan menjadikan dongeng-dongeng sebagai alat penyampai untuk memenuhi pesan sponsor dan keinginan mayoritas orang awam.
Meski tujuan mereka baik, tapi ekses dari penyampaian dongeng-dongeng tersebut sebenarnya adalah memalingkan manusia dari hakikat kebenaran.
Tatkala si pendongeng takjub akan kuantitas khalayak yang memperhatikan, maka mereka pun beranggapan alangkah baiknya pada momen tersebut menambah dongeng-dongeng aneh yang lain!!
Abul Malih rahimahullah mengatakan,
?? ???? ????? ??????: ??? ?? ????????? ???? ??? ??????? ???? ???? ?? ???? ????? ???? ?? ???? ??? ?? ????
Tiga hal yang benar terdapat dalam diri seorang pendongeng.
1. Gedebus, (dia memperbanyak omonganya dengan sesuatu yang mengerdilkan agamanya)
2. Takjub akan diri sendiri.
3. Memerintah manusia untuk mengerjakan sesuatu yang justru tidak dilakukannya.
Tonton dan simak video dongeng nya, orang Awam akan terkesima dan terbuai, Namun orang berakal akan menjadi Muak.
Semoga menjadi bahan renungan.
(Moh Aflah)
Atau barangkali sedang menyindir dirinya sendiri. [dkm]
[...]Setalah membaca, bantu kami menyukai FP Pos Liputan :)
Post a Comment