Serang Kelompok Oposisi, Pasukan Rezim Assad Kembali Gunakan Gas Klorin
www.posliputan.com - Pasukan rezim Bashar al-Assad kembali melakukan serangan terhadap kelompok oposisi di wilayah Ghouta, sebelah timur Damaskus, dengan menggunakan gas klorin pada Sabtu (1/7/2017) pekan lalu.
Akibat serangan tersebut, lebih dari 30 pejuang Korps Al-Rahman dilaporkan terkena efek mematikan gas klorin.
“Serangan gas telah dilakukan dibarengi tembakan artileri,” kata Waiel Olwan, juru bicara kelompok tersebut, lansir Anadolu Agency, Ahad (2/7/2017).
Lebih dari 30 kasus mati lemas dilaporkan pasca serangan pasukan rezim Assad di kantong-kantong pejuang Al Rahman, mereka menggunakan gas klorin beracun, yang dilarang oleh hukum internasional, di depan Front Ein Tarma.
“Agresi tersebut merupakan serangan susulan, menyusul kegagalan pasukan rezim sebelumnya menyerang wilayah tersebut selama 13 hari lamanya,” ujar Korps Al Rahman Faylaq Al Rahman melalui akun Twitter-nya.
Faylaq mengatakan pasukan rezim Assad berusaha maju dari daerah Zamalka, sebelah selatan Ein Tarma.
“Kami telah menghalau serangan pasukan rezim tersebut, dan membunuh 30 tentara mereka. Lalu, mereka menggunakan senjata kimia.”
Secara terpisah, pasukan rezim Assad pada Sabtu sore pekan lalu meluncurkan sebuah serangan artileri di provinsi Hama barat-tengah di pusat pertahanan sipil White Helmet -sebuah kelompok medis sukarela yang dibentuk pada tahun 2014 yang beroperasi di wilayah yang dikuasai oleh pihak Suriah.
Bangunan di wilayah itu sebagian besar mengalami rusak berat, dua mobil ambulans hancur total, demikian menurut kelompok pertahanan sipil.
Suriah telah dilanda perang sejak Maret 2011 lampau, penindasan tersebut dimulai ketika rezim Assad menindak demonstran pro-demokrasi dengan kekejaman yang tak terduga.
Menurut utusan khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura, sekitar 400 ribu orang tewas dalam konflik tersebut, sementara separuh penduduk diusir dari rumah mereka. [isp]
Akibat serangan tersebut, lebih dari 30 pejuang Korps Al-Rahman dilaporkan terkena efek mematikan gas klorin.
“Serangan gas telah dilakukan dibarengi tembakan artileri,” kata Waiel Olwan, juru bicara kelompok tersebut, lansir Anadolu Agency, Ahad (2/7/2017).
Lebih dari 30 kasus mati lemas dilaporkan pasca serangan pasukan rezim Assad di kantong-kantong pejuang Al Rahman, mereka menggunakan gas klorin beracun, yang dilarang oleh hukum internasional, di depan Front Ein Tarma.
“Agresi tersebut merupakan serangan susulan, menyusul kegagalan pasukan rezim sebelumnya menyerang wilayah tersebut selama 13 hari lamanya,” ujar Korps Al Rahman Faylaq Al Rahman melalui akun Twitter-nya.
Faylaq mengatakan pasukan rezim Assad berusaha maju dari daerah Zamalka, sebelah selatan Ein Tarma.
“Kami telah menghalau serangan pasukan rezim tersebut, dan membunuh 30 tentara mereka. Lalu, mereka menggunakan senjata kimia.”
Secara terpisah, pasukan rezim Assad pada Sabtu sore pekan lalu meluncurkan sebuah serangan artileri di provinsi Hama barat-tengah di pusat pertahanan sipil White Helmet -sebuah kelompok medis sukarela yang dibentuk pada tahun 2014 yang beroperasi di wilayah yang dikuasai oleh pihak Suriah.
Bangunan di wilayah itu sebagian besar mengalami rusak berat, dua mobil ambulans hancur total, demikian menurut kelompok pertahanan sipil.
Suriah telah dilanda perang sejak Maret 2011 lampau, penindasan tersebut dimulai ketika rezim Assad menindak demonstran pro-demokrasi dengan kekejaman yang tak terduga.
Menurut utusan khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura, sekitar 400 ribu orang tewas dalam konflik tersebut, sementara separuh penduduk diusir dari rumah mereka. [isp]
[...]Setalah membaca, bantu kami menyukai FP Pos Liputan :)
Post a Comment