Header Ads

Duit Rakyat Untuk Reuni IMF, Bank Dunia di Bali, Rizal: Ini Jelas Tragedi

[...]

Duit Rakyat Untuk Reuni IMF, Bank Dunia di Bali, Rizal: Ini Jelas Tragedi

www.posliputan.com - Ekonom senior, Rizal Ramli, mengingatkan akan bahaya jika biaya reuni IMF/Bank Dunia dibiayai oleh duit rakyat kita. Sebab, club yang pernah hancurkan ekonomi Indonesia 1998 via `IMF-provoked riots` mau reuni tahunan di Bali dengan biaya Rp525 milyar.

"Ini jelas tragedi, A Greek Tragedy, sungguh tragedi Yunani," kata rizal dalam akun twitternya.

Untuk diketahui, para elite Jakarta mendapat kabar bahwa reuni atau pertemuan tahunan antara pemerintah dengan IMF dan World Bank tahun ini bakal disediakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani sebesar Rp633.929.991.000.

Ini merupakan anggaran yang cukup fantastis, sementara utang terus bertambah dan masyarakat resah.

Menteri Keuangaan, Sri Mulyani, melalui Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan, telah melakukan lelang Professional Congress Organizer Pertemuan Tahunan International Monetery Fund (IMF) dan World Bank Group tahun 2018 di Indonesia. Dan acara tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp505.440.390.400.

Selian itu, RR menyarankan kepada pemerintahan Jokowi, di tengah kelesuan ekonomi dan rupiah yang melemah, daripada pemerintah melakukan redenominasi, lebih baik pemerintah mengatur agar exportir wajib simpan dananya di dalam negeri (RI) agar cadangan devisa naik, dan rupiah stabil. Thailand mengharuskan eksportirnya simpan dananya 90% di rekening dalam negeri. Langkah itu lebih tepat dan realistis.

"Di tengah kelesuan ekonomi, daripada pemerintah melakukan redenominasi, lebih baik pemerintah mengatur agar exportir wajib simpan dananya di dalam negeri (RI) agar cadangan devisa naik, dan rupiah stabil. Thailand mengharuskan eksportirnya simpan dananya 90% di rekening dalam negeri," katanya.

Menurutnya, di tengah lesunya ekonomi, sekarang Menteri-Menteri komprador IMF malah melakukan austerity (penghematan yang salah) yaitu potong-potong anggaran dan subsidi, sekaligus menguber pajak.

"Cara ini gagal di Latin Amerika dan Yunani. Apes kita," ungkapnya. [ / htc]
[...]Setalah membaca, bantu kami menyukai FP Pos Liputan :)

No comments

Powered by Blogger.