Header Ads

Ditembak Water Canon, Demonstran Pro-Ahok: “Nggak Mau Pulang, Maunya Digoyang”

[...]
www.posliputan.com - Dengan menggunakan water canon, polisi membubarkan aksi unjuk rasa massa pro-Ahok di depan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta, Jumat (12/5/2017).


“Harap bapak ibu pulang ke rumah masing masing, kami menghargai penyampaian pendapat bapak ibu, tapi ini sudah melebihi waktu,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ario Seto di lokasi.

Polisi menggunakan water canon karena massa pro-Ahok tidak juga membubarkan diri, meski telah melewati batas waktu untuk menggelar unjuk rasa yang telah ditentukan.

Setelah terjadi saling dorong, massa tersebut tetap bersikukuh bertahan. Polisi pun kembali memberikan teguran dan akhirnya menyemprotkan air dari mobil water canon. Semprotan air dari water canon itu tak hanya sekali dilakukan.

Massa yang terkena air perlahan-lahan mundur, tapi tak juga membubarkan diri. Bahkan mereka semakin menjadi-jadi, dan menantang kepolisan untuk menyemprotkan air kembali.

Namun, massa tidak mau mengikuti instruksi Kapolres. Mereka masih tetap berdiri di tempat bahkan bernyanyi-nyanyi.

“Nggak mau pulang, maunya digoyang,” ujar beberapa peserta aksi.

Akhirnya, saling dorong pun terjadi. Polisi dengan pakaian lengkap melakukan tindakan represif. Massa juga tak mau mengalah.

Sebelumnya, aparat kepolisian telah memberikan peringatan awal bahwa aksi hanya boleh hingga pukul 18.00 WIB. Massa yang tak mau membubarkan diri membuat polisi melakukan tindakan represif.

Massa pro Ahok sempat terlibat saling dorong dengan aparat kepolisian. Pasalnya, polisi sudah memberikan tenggang waktu satu jam, namun massa masih bertahan. [isp]
[...]Setalah membaca, bantu kami menyukai FP Pos Liputan :)

No comments

Powered by Blogger.